Monday, July 20, 2009

arena luka...

Mengais dan mengais lagi yang ada
Sederatan kalimat yang tercecer
Diantara ubin-ubin khayalan dan imaji
Kenapa belum juga aku temukan
Sebait sabda yang sangat disakralkan
dari pendekar-pendekar bersilat lidah

Laksana menjaring kelopak serbuk mentari
Lewat tabir-tabir mimpi tanpa transparansi
Remukkan duka mengibas ekor pari

Hanya bibir-bibir tersumpal yang tak bisa vokal
Terjahit oleh kebiri iming-iming kilau nikmat surgawi
Lalu tertipu diri;

Setumpuk jerami yang kering nyaris tersingkir
Dari arena adu kekuatan dalam beralibi
Segelintir orang diperkosa untuk menghakimi
Dari bait-bait yang tak tersampai pada pemimpi

………………….lalu…………………………..
dimanakah keindahan itu…….

0 Comments:

Post a Comment

<< Home